TEMPOCO, Jakarta - Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Cina menemukan bukti potensi keberadaan planet di luar Galaksi Bima Sakti. Jika terbukti benar, eksoplanet--planet di luar sistem tata surya--pertama yang ditemukan di luar galaksi itu akan diberi nama M51-ULS-1b.
JAKARTA - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para ilmuwan mungkin baru saja menemukan sebuah planet di galaksi lain di luar Bima potensial, yang disebut M51-ULS-1b, terletak 28 juta tahun cahaya di galaksi spiral Messier 51 M51, juga dikenal sebagai galaksi Whirlpool. Penemuan ini bisa jadi hanya puncak gunung es, mengungkapkan banyak exoplanet lain di luar Bima Sakti."Kami mencoba membuka arena baru untuk menemukan dunia lain," kata Rosanne Di Stefano, astrofisikawan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian yang memimpin penelitian yang menemukan objek ini, dalam sebuah pernyataan dilansir dari Livescience. Untuk penelitian ini, para astronom menggunakan Chandra X-ray Observatory milik NASA dan teleskop luar angkasa XMM-Newton milik Badan Antariksa Eropa untuk melihat tiga galaksi di luar Bima Sakti. Secara total, mereka melihat 55 sistem berbeda di M-51, galaksi Whirlpool, 64 sistem di Messier 101 M-101, atau "galaksi Kincir Angin", dan 119 sistem di Messier 104, atau "galaksi Sombrero." Tim melihat objek di M-51 menggunakan transit, yang terjadi ketika sebuah objek transit, atau lewat, di depan bintang. Saat melakukan ini, ia menghalangi sebagian cahaya bintang dan menciptakan peredupan singkat. Sebelumnya, para ilmuwan telah menggunakan metode ini untuk menemukan ribuan exoplanet, atau planet di luar tata surya kita tetapi masih di galaksi kita.Eksoplanet pertama ditemukan pada tahun 1992 dan, sejak itu, sebagian besar eksoplanet yang ditemukan berjarak kurang dari tahun cahaya dari Bumi. Tapi M51-ULS-1b, yang mengorbit 28 juta tahun cahaya, akan menjadi planet ekstrasurya pertama yang pernah ditemukan di galaksi menemukan planet tersebut, tim yang dipimpin oleh Di Stefano menggunakan Chandra untuk mencari penurunan kecerahan sinar-X. Karena sinar-X dihasilkan oleh area kecil di bintang, planet-planet yang lewat di depan bintang-bintang itu sebenarnya dapat memblokir emisi sinar-X itu sepenuhnya. Jadi, alih-alih peredupan cahaya optik yang halus, para peneliti dapat melihat transit yang lebih jelas, yang dapat membuatnya lebih mudah untuk melihat objek yang lebih jauh, menurut pernyataan itu."Kami mencoba membuka arena baru untuk menemukan dunia lain dengan mencari kandidat planet pada panjang gelombang sinar-X, sebuah strategi yang memungkinkan untuk menemukannya di galaksi lain," kata Di Stefano. Mereka menemukan kemungkinan exoplanet di galaksi Whirlpool dalam sistem biner yang mengorbit dua objek besar baik bintang neutron atau lubang hitam yang mengorbit bintang pendamping yang mereka saksikan berlangsung total sekitar tiga jam dan emisi sinar-X turun hingga nol. Ini membantu mereka untuk mengetahui bahwa objek tersebut kemungkinan seukuran Saturnus dan mengorbit bintang neutron atau lubang hitam pada jarak dua kali jarak Saturnus dari matahari ini bisa menjadi yang pertama untuk mengkonfirmasi sebuah planet di galaksi lain dan berpotensi membuka era baru deteksi dan studi planet. Namun saat ini, pengamatan tersebut tidak memastikan bahwa objek yang dilihat menggunakan Chandra dalam penelitian ini adalah sebuah planet. Lebih banyak data perlu dikumpulkan untuk mengkonfirmasi pernyataan ini, kata para objek tersebut tidak akan transit di depan bintangnya lagi selama 70 tahun, sehingga butuh waktu lama sebelum para ilmuwan dapat melakukan pengamatan ini lagi."Sayangnya untuk mengonfirmasi bahwa kita melihat sebuah planet, kita mungkin harus menunggu beberapa dekade untuk melihat transit lain," rekan penulis Nia Imara, seorang peneliti di University of California di Santa Cruz, menambahkan dalam pernyataan yang sama. "Dan karena ketidakpastian tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit, kami tidak tahu persis kapan harus mencari."Itu mungkin, tetapi sangat tidak mungkin, para peneliti mengakui dalam pernyataan itu, bahwa peredupan itu bisa disebabkan oleh sesuatu seperti awan yang lewat di depan bintang. Namun, tim telah berbagi bahwa mereka mengharapkan ilmuwan lain untuk melihat data yang telah mereka kumpulkan dan apa yang mereka temukan. Ini dapat membantu untuk memverifikasi apa yang telah mereka deteksi dan melanjutkan penelitian ini, meskipun beberapa dekade tersisa hingga transit berikutnya."Kami tahu kami membuat klaim yang menarik dan berani sehingga kami berharap astronom lain akan melihatnya dengan sangat hati-hati," rekan penulis Julia Berndtsson, seorang peneliti di Universitas Princeton di New Jersey, menambahkan dalam pernyataan yang sama. "Kami pikir kami memiliki argumen yang kuat, dan proses ini adalah cara kerja sains."Temuan ini dijelaskan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan 25 Oktober di jurnal Nature Astronomy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sepertidikutip detikINET dari Independent, exoplanet yang terlacak astronom masih berada di area Bima Sakti atau Milky Way. Artinya, hampir seluruhnya berjarak kurang dari 3.000 tahun cahaya dari Planet Bumi ini. Exoplanet di luar galaksi ini, berada di galaksi tetangga Bima Sakti yang dinamakan sebagai M51 atau juga Whirlpool Galaxy. - Galaksi Bima Sakti adalah tempat kita berada. Sulit untuk mendapatkan gambaran galaksi ini secara utuh karena posisi Bumi kita yang berada di dalamnya. Namun, semuanya mulai berubah pada tahun 1990-an ketika teknologi teleskop semakin berkembang. Perkembangan tersebut kian pesat pada tahun 2012 ketika European Space Agency meluncurkan Gaia Galaksi Bima Sakti Matahari dan planet di tata surya kita merupakan bagian dari galaksi Bima Sakti. Galaksi adalah sekumpulan bintang, gas, dan debu yang berkumpul karena adanya gravitasi. Berikut adalah karakteristik Galaksi Bima Sakti Galaksi Bima Sakti terdiri dari 4 fitur utama, yaitu bulge pusat galaksi yang paling terang, piringan galaksi, stellar halo area renggang yang membungkus Bima Sakti dan jarang ada bintang di sini, dan globular cluster gugus bola yang berisi bintang-bintang tua. Bentuk galaksinya adalah spiral. Dalam Bahasa Inggris, galaksi kita disebut dengan Milky Way karena tampilannya yang berwarna putih seperti susu ketika dilihat dari area yang gelap. Estimasi jumlah bintang yang terdapat di galaksi ini adalah sekitar 100 milyar bintang. Diameter Galaksi Bima Sakti adalah sekitar tahun cahaya. Tata surya kita berada sekitar tahun cahaya dari pusat galaksi. Sama seperti planet yang mengorbit mengelilingi Matahari, Matahari juga bergerak mengelilingi pusat Galaksi Bima Sakti. Sekali tata surya kita berevolusi terhadap pusat Galaksi Bima Sakti membutuhkan waktu 250 juta tahun. Baca juga Struktur Terpanjang di Galaksi Bima Sakti Ditemukan, Seperti Apa?Sejarah penemuan galaksi Galaksi Bima Sakti pertama kali ditemukan oleh Charles Messier pada abad ke-18 dan disebut sebagai nebula. Messier menganggapnya sebagai objek kabur dan terus melakukan pengamatan terhadap objek ini. Beliau ragu ingin membedakan benda ini dengan roket, benda langit yang banyak diamati pada masa itu. Akhirnya, Messier menemukan bahwa komet dan galaksi sama-sama objek kabur. Namun, komet tampak lebih redup, sedangkan galaksi lebih terang. Kala itu, Messier dan temannya, Pierre Mechain berhasil mendokumentasikan 110 objek nebula tanpa tahu sebagiannya adalah galaksi. Barulah pada tahun 1920, Edwin Hubble mengungkapkan bahwa Nebula Andromeda adalah galaksi lain di luar Bima Sakti. Hubble menyimpulkan dari hasil perhitungan jarak Bumi ke Nebula Andromeda. Hasilnya, jarak Andromeda ternyata lebih jauh dari Bima Sakti. Inilah yang menjadi awal mula para ahli mendefinisikan galaksi, terutama Galaksi Bima Sakti. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kaliini Saya akan membahas Planet terkecil hingga terbesar pada Galaksi Bimasakti. Berikut merupakan daftarnya : 1. Merkurius Merkurius merupakan planet terkecil dalam tatanan semesta kita. Merkurius sendiri posisinya berletak paling dekat dengan Bumi. Merkurius berdiameter 4.879 kilometer atau 38% ukuran bumi.
- Penemuan planet baru mungkin bukanlah hal yang terlalu istimewa. Namun, kali ini planet-planet yang ditemukan oleh para astrofisikawan istimewa karena berada di luar galaksi Bima Sakti. Sebelumnya, planet-planet yang terdeteksi hanya berada di dalam galaksi Bima Sakti. "Kami sangat gembira dengan penemuan ini, ini adalah pertama kalinya seseorang menemukan planet di luar galaksi kita," ungkap Profesor Xinyu Dai, seorang astrofisikawan di University of Oklahoma dikutip dari The Independent, Minggu 04/02/2018. Temuan yang dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal ini dilakukan dengan menggunakan teknik yang disebut microlensing. Teknik ini memanfaatkan kecerahan benda langit yang jauh seperti bintang dan quasar inti galaksi. Teknik microlensing ini merupakan satu-satunya metode yang dikenal mampu mengidentifikasi planet pada jarak seperti itu. Dengan teknik ini pula, para ilmuwan bisa mengidentifikasi sekelompok dunia yang jauh hanya dengan menggunakan data dari Observatorium X-ray Chandra miliki NASA. "Ini adalah contih seberapa kuat teknik analisis microlensing extraglactic di luar galaksi Bima Sakti," ujar Dr Eduardo Guerras, rekan Dai dalam temuan ini. Planet yang baru ditemukan ini diperkirakan memiliki ukuran antara sebesar bulan hingga sebesar Jupiter. Selain itu, jarak galaksinya kira-kira 3,8 miliar tahun cahaya dari Bima Sakti. "Galaksi ini terletak 3,8 miliar tahun cahaya jauhnya, dan tidak ada kemungkinan untuk mengamati planet-planet ini secara langsung, bahkan dengan teleskop terbaik yang bisa dibayangkan dalam skenario fiksi ilmiah," kata Guerras. "Namun demikian, kami bisa mempelajarinya, mengungkap kehadiran mereka dan bahkan memiliki gagasan tentang ukuran massa mereka. Ilmunya sangat keren," imbuhnya. Microlensing adalah efek astronomi di mana cahaya yang berasal dari bintang jauh atau quasar dibelokkan oleh gravitasi benda perantara seperti bintang lain atau lubang hitam jika dilihat dari bumi. Jika sumber cahaya diposisikan persis di belakang perantara, obyek itu akan bertindak sebagai "lensa". Selanjutnya, lensa tersebut membuat cakram cahaya saat sinar dari sumber tersebut melewati semua sisi. Kecerahan cakram ini dipengaruhi oleh adanya planet di dekat bintang lensa. Inilah kemudian yang digunakan untuk menentukan keberadaan planet tersebut yang seharusnya terlalu jauh untuk dikenali. Efek ini telah diprediksi oleh teori relativitas Einstein. Karenanya, cakram cahaya ini juga dikenal sebagai "cakram Einstein". Dalam laporannya, Profesor Dai dan Dr Guerras menyebut bahwa mereka menggunakan teleskop untuk mempelajari sifat mikrolensing emisi latar belakang quasar. Itu kemudian mereka gunakan untuk membuat pengukuran yang diidentifikasi sebagai bukti planet-planet di luar galaksi tersebut. "Planet-planet kecil ini adalah kandidat terbaik dari kekhasan yang kami amati dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik microlensing," kata Profesor Dai. "Kami menganalisis frekuensi tinggi yang khas dengan memodelkan data untuk menentukan massa," tutupnya. */
Sejauhini hampir 5.000 planet di luar telah ditemukan dan telah terdeteksi di dalam galaksi Bima Sakti.Sebuah planet ekstrasurya di M51 akan berjarak sekitar 28 juta tahun cahaya. "Jika sebuah planet ada dalam sistem ini, kemungkinan besar ia memiliki sejarah yang kacau dan masa lalu yang penuh kekerasan," tulis badan antariksa itu di situsnya.

Planet merupakan sebuah benda langit yang memiliki sifat tidak bisa memancarkan cahaya sendiri dan hanya dapat menerima cahaya dari bintang lain. Tidak semua benda langit yang tidak bisa memancarkan cahaya disebut planet, hanya objek yang memiliki lintasan orbit yang mengelilingi pusat bintang ini saja yang bisa disebut dengan planet. Anda tentunya masih ingat bukan, apa saja nama planet yang ada dalam galaksi bima sakti termasuk planet kita. Meski demikian masih banyak orang yang belum tahu mengenai nama-nama planet yang masuk kategori planet dalam dan planet luar. Apa saja nama planet dalam dan planet luar di galaksi bima sakti? Semua planet pasti melakukan rotasi dan berevolusi dengan masa yang berbeda-beda. Pada planet yang masuk dalam kategori planet bagian dalam memiliki waktu revolusi lebih cepat dibandingkan dengan planet yang masuk ke dalam kategori planet luar. Berikut nama planet berdasarkan kategori planet dalam tata surya dari galaksi bima sakti 1. Merkurius Merkurius merupakan planet kecil yang berjarak hanya 0,5 SA dari matahari. Meski demikian jarak tersebut selalu berubah-ubah tergantung dari jarak orbit yang ditempuh. Planet yang masuk dalam kategori planet dalam ini memiliki diameter hanya km saja. Sementara untuk lama rotasi planet ini hanya membutuhkan waktu selama 58,6 hari. 2. Venus Nama planet selanjutnya yang masuk dalam kategori planet dalam adalah planet venus. Venus sendiri merupakan planet kedua yang dekat dengan matahari setelah planet merkurius. Diameter yang dimiliki oleh planet venus adalah sekitar km dengan massa 0,815 kali dengan massa Bumi. Planet yang satu ini membutuhkan waktu hingga 225 hari untuk berevolusi dan membutuhkan waktu hingga 243,2 hari untuk berotasi. 3. Bumi Bumi merupakan satu-satunya planet di galaksi bima sakti yang memiliki kehidupan. Planet di urutan ketiga yang paling dekat dengan matahari ini memiliki diameter hingga km. Untuk bisa berotasi, bumi membutuhkan waktu hingga 24 hari sedangkan untuk berevolusi planet bumi membutuhkan waktu hingga 365,25 hari. 4. Mars Nama planet selanjutnya yang masuk dalam planet dalam adalah planet mars. Planet yang memiliki diameter hingga km ini memiliki jarak hingga 228 juta km dari matahari. Bentuk planet ini sedikit mirip dengan yang ada di bumi. Untuk bisa menempuh jarak revolusinya, planet ini membutuhkan waktu 687 hari dan hanya 24,6 jam saja untuk berotasi. Untuk lebih memahami planet ini, bisa dilihat secara lengkap tentang ciri ciri Planet Mars. 5. Jupiter Nama planet ini atau Jupiter menjadi planet pertama yang masuk dalam kategori planet luar. Umumnya planet luar memiliki jarak yang sangat jauh dengan matahari sehingga suhu di permukaannya sangat dingin. Planet dengan 16 satelit ini membutuhkan waktu hingga 11,86 tahun hanya untuk berevolusi. Sedangkan untuk berotasi, planet tersebut hanya membutuhkan waktu 10 jam saja. Lihat lebih lengkap disini tentang ciri ciri Jupiter. 6. Saturnus Saturnus menjadi planet selanjutnya yang masuk dalam kategori planet luar setelah Yupiter. Salah satu ciri mencolok dari planet ini adalah adanya cincin yang mengitari planet. Cincin tersebut sebenarnya adalah kumpulan batu asteroid yang tertahan dan terpengaruh oleh gravitasi planet saturnus. Planet yang satu ini membutuhkan waktu hanya 10,7 jam saja untuk berotasi. Namun masa revolusi yang diperlukan untuk mengelilingi matahari sangatlah lama yakni sekitar 29,5 tahun. Lihat secara lengkap mengenai ciri ciri Saturnus. 7. Uranus Nama planet selanjutnya adalah planet uranus. Planet dengan diameter km ini merupakan planet besar dengan massa mencapai 14,54 massa bumi. Jika dilihat-lihat planet ini terlihat sangat mirip dengan bulan. Bedanya planet ini memiliki 15 satelit alaminya sendiri serta bukan merupakan satelit dari planet lain. planet ini memiliki ukuran yang hampir sama dengan bumi namun memiliki masa rotasi yang lebih cepat. Planet uranus hanya perlu 17 jam saja untuk berputar pada porosnya dalam sekali putaran. Sedangkan lama waktu untuk menempuh orbit guna mengelilingi matahari dari planet Uranus adalah 87 tahun. 8. Neptunus Neptunus menjadi planet terjauh dari matahari dengan jarak mencapai juta km dari matahari. Ukuran planet ini sangat besar sekitar 17,2 kali dari masa bumi. Tidak mengherankan jika diameter dari planet ini saja mencapai km. planet dengan 8 buah satelit ini memiliki permukaan layaknya bulan namun dilapisi oleh lapisan silikat. Planet dengan jarak terjauh dari matahari ini tentunya memiliki lintasan yang amat panjang saat melakukan revolusi. Lama waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 165 tahun. Sementara periode rotasi dari planet yang satu ini hanyalah 16 jam saja. Ke delapan nama planet di atas sebagian masuk dalam kategori planet dalam dan sebagian lagi masuk dalam kategori planet luar. Masih ingatkah kamu mana saja planet yang masuk dalam kategori planet dalam?.

Untuk pertama kalinya, astronom berhasil mengungkap keberadaan planet di luar Galaksi Bima Sakti. Temuan tersebut teridentifikasi berkat Observatorium Sinr-X Chandra NASA.. Temuan ini pun memberi wawasan dalam pencarian eksoplanet (planet di luar Tata Surya) pada jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.. Mengutip Phys, Selasa (26/10/2021) planet di luar Galaksi Bima Sakti ini Jakarta - Seperti yang diketahui, bahwa makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan hidup di dalam planet bumi. Di mana bumi sendiri adalah bagian dari anggota sistem tata tata surya milik kita dinamakan dengan galaksi bima sakti. Secara umum, tata surya terdiri dari matahari, planet, komet dan meteorit dengan matahari sebagai pusat dari tata keberadaan planet, komet, dan meteorit akan tertarik oleh gravitasi matahari dan akan mengorbit untuk mengelilingi matahari. Terbentuknya tata surya sendiri bisa detikers ketahui saat berada di bangku sekolah SMP dan SMA bahwa ada berbagai teori yang salah satu teori yang paling banyak dipercaya adalah tentang awal mula dari galaksi bima sakti yang disebut dengan Teori yang Ada di Dalam Tata SuryaDiketahui bahwa dalam sistem tata surya terdapat beberapa planet yang wajib detikers ketahui. Karena planet-planet ini biasanya akan muncul dalam soal-soal IPA. Baik itu bentuknya, unsur-unsurnya, dan masih banyak adalah beberapa planet dalam tata surya perlu detikers MerkuriusSesuai dengan urutannya, Merkurius adalah planet pertama sekaligus paling dekat dengan matahari. Karena jaraknya yang dekat itulah, maka suhu di permukaan planet ini mencapai 430 derajat celcius saat siang hari. Tidak seperti bumi yang memiliki satelit berupa bulan, planet Merkurius tidak memiliki VenusPlanet yang kedua adalah Venus. Di mana Venus adalah nama dari Dewi Cinta pada bangsa Roma. Karena planet ini letaknya juga tidak jauh dengan matahari, maka suhu di saat siang hari bisa mencapai 471 derajat celcius. Sedangkan untuk ukurannya lebih kecil daripada ukuran BumiLalu planet yang ketiga adalah planet tempat detikers semua tinggal dan menjalankan berbagai aktivitas. Planet tersebut adalah planet Bumi. Di dalam planet ini kondisinya lebih seimbang yang membuat makhluk hidup bisa bertahan dan menjalani kehidupan. Bumi memiliki satelit alami yang bernama MarsPlanet Mars kerap kali dijuluki sebagai Planet Merah karena memang warnanya yang kelihatan kemerahan. Hal ini tentunya dengan alasan, bahwa ada banyak kandungan debu pasir pada Mars yang membuatnya tampak merah. Planet keempat ini memiliki suhu yang rata-rata sebesar 60 derajat celcius. Bahkan di Mars juga ada gunung yang sangat besar bernama Gunung Olympus JupiterJika Anda yang bertanya planet apa yang paling besar dalam sistem tata surya, maka jawabannya adalah Jupiter. Adanya jupiter karena terbentuk dari gumpalan gas berupa helium dan hidrogen. Bahkan planet ini pun memiliki banyak satelit yang SaturnusPlanet terbesar kedua setelah Jupiter adalah Saturnus. Detikers pun tidak akan kesulitan untuk mengenali planet ini. Karena Saturnus adalah planet yang memiliki cincin di sekelilingnya. Adanya Saturnus adalah karena terbentuk dari gas helium serta hidrogen. Sedangkan untuk cincinnya berasal dari bebatuan dan partikel UranusPlanet lainnya dalam sistem tata surya adalah Uranus. Uranus menjadi planet yang pertama kali ditemukan dengan menggunakan teleskop. Jika detikers lihat, planet ini berwarna biru kehijauan. Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan berupa gas NeptunusPlanet yang terakhir adalah Neptunus. Di mana nama Neptunus sendiri diambil dari nama Dewa Laut Romawi. Sedangkan keberadaan planet Neptunus adalah 80% terbentuk dari air, amonia, dan metana. Zat-zat tersebut mengelilingi inti bebatuan yang 8 planet yang ada dalam sistem tata surya. Sebelumnya Pluto masuk dalam tata surya ini. Namun diketahui bahwa Pluto tidak memenuhi salah satu syarat sebagai planet. Sehingga sampai sekarang hanya diketahui 8 planet saja. Simak Video "Astrobiolog Sebut Gas Tertawa Bisa Jadi Tanda Kehidupan di Exoplanet" [GambasVideo 20detik] erd/erd Planetdengan cakram tebal bergerak di atas galaksi Bima Sakti. Planet dengan cakram tebal bergerak di atas galaksi Bima Sakti. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Thursday, 6 Muharram 1444 / 04 August 2022 Ditemukan 10 Planet Baru di Galaksi Bima Sakti. Tanggal 9 Januari 2021, Dibaca 150 kali. Menerapkan Disiplin di Sekolah. Tanggal 8 Januari 2021, Dibaca 250 kali. Pentingnya Pengecekkan Kesehatan Secara Berkala. Tanggal 7 Januari 2021, Dibaca 300 kali. Galeri 1. Galeri 2. Galeri 3. Galeri 5. Galeri 5. Galeri 6. Terbentukbanyak galaksi di jagad raya ini, salah satunya ialah galaksi lokasi bumi berada yakni galaksi bima sakti. Galaksi Bima Sakti ialah galaksi yang di dalam diperoleh Matahari, 8 planet, beberapa planet kecil, asteroid dan benda langit lainnya yang menciptakan suatu struktur yang tergolong dengan gravitasi.
Parapeneliti dari University of British Columbia telah memberikan perkiraan baru soal jumlah planet layak huni seperti Bumi di galaksi Bima Sakti - Tren Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone
.
  • 24fdvcbysi.pages.dev/979
  • 24fdvcbysi.pages.dev/640
  • 24fdvcbysi.pages.dev/354
  • 24fdvcbysi.pages.dev/971
  • 24fdvcbysi.pages.dev/764
  • 24fdvcbysi.pages.dev/381
  • 24fdvcbysi.pages.dev/107
  • 24fdvcbysi.pages.dev/217
  • 24fdvcbysi.pages.dev/511
  • 24fdvcbysi.pages.dev/126
  • 24fdvcbysi.pages.dev/237
  • 24fdvcbysi.pages.dev/585
  • 24fdvcbysi.pages.dev/48
  • 24fdvcbysi.pages.dev/475
  • 24fdvcbysi.pages.dev/257
  • planet baru di galaksi bima sakti