Pembahasan Majas sering digunakan dalam penulisan novel sejarah. Majas yang sering ditemukan dalam novel sejarah, antara lain (1) personifikasi yakni majas perbandingan yang mempersamakan benda dengan manusia dan membuat benda mati seolah dapat berpikir, berbicara, dan hal serupa lainnya; (2) majas metafora yaitu gaya bahasa perbandingan
Dalam menulis sebuah novel, penulis selalu berusaha untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu melalui kata-kata dan majas yang digunakannya. Majas adalah sebuah teknik yang digunakan untuk membuat sebuah ungkapan menjadi lebih indah dan menarik. Majas yang terdapat dalam kutipan novel sejarah tersebut bisa menjadi cara yang baik untuk menyampaikan pesan-pesan penting dalam sebuah yang terdapat dalam kutipan novel sejarah tersebut dapat berupa metafor, simile, personifikasi, hiperbola, klimaks, antitesis dan lain-lain. Metafor adalah sebuah majas yang menyamakan dua hal yang berbeda untuk menggambarkan sesuatu. Simile adalah sebuah majas yang menggunakan kata “seperti” untuk menggambarkan sesuatu. Personifikasi adalah majas yang menyamakan sesuatu yang tidak hidup dengan sifat-sifat manusia. Hiperbola adalah majas yang menyatakan sesuatu dalam suatu bentuk yang berlebihan. Klimaks adalah majas yang menciptakan suasana menegangkan dalam sebuah kutipan. Antitesis adalah majas yang menciptakan suasana kontras dengan menggunakan dua kata yang berlawanan novel sejarah ini biasanya menggunakan majas untuk menggambarkan suasana pada saat itu. Majas yang digunakan untuk menggambarkan suasana adalah metafor, simile, dan personifikasi. Contohnya adalah, “Langit berubah menjadi ungu dan hitam seperti kesedihan yang mendalam”. Dalam kutipan ini, penulis menggunakan metafor untuk menggambarkan suasana sedih yang mendalam. Majas yang lain yang mungkin digunakan adalah hiperbola. Contohnya adalah, “Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan roh yang dimiliki olehnya”. Dalam kutipan ini, penulis menggunakan hiperbola untuk menggambarkan kekuatan yang dimiliki oleh itu, majas juga dapat digunakan untuk menggambarkan konflik antara dua sifat yang berbeda. Contohnya adalah, “Ketegaran dan ketabahan adalah senjata yang akan membawa kemenangan”. Dalam kutipan ini, penulis menggunakan antitesis untuk menggambarkan konflik antara ketegaran dan ketabahan. Majas lain yang mungkin digunakan adalah klimaks. Contohnya adalah, “Pemandangan mengerikan yang terlihat di hadapan mereka bisa mengagetkan orang yang paling tahan banting”. Dalam kutipan ini, penulis menggunakan klimaks untuk menggambarkan suasana mengerikan yang ada di hadapan yang terdapat dalam kutipan novel sejarah tersebut bisa memberikan efek yang kuat terhadap pembaca. Dengan menggunakan majas, penulis dapat menggambarkan pesan yang ingin disampaikan dengan lebih jelas dan kuat. Majas juga dapat membantu menciptakan suasana yang berbeda sehingga pembaca akan merasakan suasana yang disampaikan oleh penulis. Majas yang terdapat dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah cara yang baik untuk menyampaikan pesan-pesan penting dalam sebuah dalam kutipan novel sejarah juga dapat membantu penulis untuk membawa pembaca masuk ke dalam cerita. Dengan menggunakan majas, penulis dapat dengan mudah membuat pembaca terhanyut dalam cerita. Majas dalam kutipan novel sejarah tersebut dapat menjadi cara yang baik untuk membawa pembaca masuk ke dalam suasana yang disampaikan oleh penulis. Majas yang terdapat dalam kutipan novel sejarah tersebut juga dapat membantu penulis untuk menyampaikan pesan-pesan yang ingin disampaikan dengan lebih jelas dan demikian, majas yang terdapat dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah cara yang baik untuk menyampaikan pesan-pesan penting dalam sebuah kisah. Majas ini dapat membantu penulis untuk membawa pembaca masuk ke dalam cerita dan menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dengan lebih jelas dan kuat. Oleh karena itu, penulis harus memahami majas yang digunakan dalam kutipan novel sejarah tersebut dan juga memahami bagaimana cara yang tepat untuk menggunakannya.
Wataktersebut disebutkan oleh penulis dalam kutipan novel sejarah tersebut. Dia membiasakan anak-anaknya untuk selalu tidur siang. Jadi, jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban c. 6. Jawaban: a Majas yang digunakan dalam kutipan novel. Pada kutipan novel sejarah tersebut kersen matang dapat bergoyang dan mengejek tokoh aku. Jadi
June 7, 2023 Majas yang digunakan dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah? personifikasi metafora hiperbola asosiasi alegori Jawaban A. personifikasi. Dilansir dari Ensiklopedia, majas yang digunakan dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah personifikasi. Berikut RekomendasiSejarah memiliki hubungan erat dengan kehidupan manusia.… Sejarah memiliki hubungan erat dengan kehidupan manusia. Pernyataan tersebut berarti? Manusia tidak dapat hidup tanpa sejarah Sejarah menciptakan kehidupan manusia Sejarah mempengaruhi gerak aktivitas manusia Sejarah menceritakan kisah kehidupan manusia Sejarah merupakan kenangan masa lalu manusia Jawaban D. Sejarah menceritakan…Kebenaran sejarah berbeda dengan ilmu pasti yaitu mempunyai… Kebenaran sejarah berbeda dengan ilmu pasti yaitu mempunyai sifat? kebenaran sejarah mutlak tidak dapat diubah, sementara kebenaran ilmu pasti tergantung sumber yang baru kebenaran sejarah tergantung sumber yang baru, sementara kebenaran ilmu pasti mutlak tidak dapat diubah kebenaran sejarah tergantung…Sejarah Memiliki hubungan erat dengan kehidupan manusia… Sejarah Memiliki hubungan erat dengan kehidupan manusia karena? manusia yang menciptakan sejarah manusia yang mempengaruhi gerak sejarah sejarah menceritakan kisah hidup manusia sejarah merupakan kenangan masa lalu manusia tanpa sejarah manusia ibarat bangkai Jawaban A. manusia yang menciptakan sejarah Dilansir…Manusia dalam sejarah menunjukkan? Manusia dalam sejarah menunjukkan? Pelaku dan korban yang selalu berhubungan aktor utama yang menentukan suatu peristiwa sejarah menjadi penulis dan peneliti dalam sejarah seseorang yang menjadi penyebab sejarah bukan merupakan kajian sejarah Jawaban B. aktor utama yang menentukan suatu peristiwa…Terjadinya konflik dan pergolakan di Indonesia pada masa… Terjadinya konflik dan pergolakan di Indonesia pada masa lalu, nyatalah bahwa sejarah dapat memberikan berbagai hikmah yang terkandung di dalamnya. Dibawah ini bukan merupakan hikmah terjadinya konflik dan pergolakan di Indonesia pada 1945-1965? Dijadikan pembelajaran dalam memandang atau menghadapi berbagai…Terjadinya konflik dan pergolakan di Indonesia pada masa… Terjadinya konflik dan pergolakan di Indonesia pada masa lalu, nyatalah bahwa sejarah dapat memberikan berbagai hikmah yang terkandung di dalamnya. Dibawah ini bukan merupakan hikmah terjadinya konflik dan pergolakan di Indonesia pada 1945-1965? Dijadikan pembelajaran dalam memandang atau menghadapi berbagai…Cerita Non Fiktif yang berisi unsur sejarah disebut? Cerita Non Fiktif yang berisi unsur sejarah disebut? Cerita sejarah Cerita bersambung Cerita dokumenter Cerita dongeng Cerita fiksi Jawaban A. Cerita sejarah Dilansir dari Encyclopedia Britannica, cerita non fiktif yang berisi unsur sejarah disebut cerita sebagai peristiwa juga disebut sejarah? sejarah sebagai peristiwa juga disebut sejarah? objektif subjektif berulang sebagai kisah Semua jawaban benar Jawaban A. objektif Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sejarah sebagai peristiwa juga disebut sejarah ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan… Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan sering kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak membosankan. Pengarang menguraikan secara panjang lebar mengenai karakter tokoh-tokohnya sehingga ceritanya tidak kabur. Sayang, pengarang sering mengulang-ngulang…Peristiwa sejarah merupakan suatu proses berkelanjutan… Peristiwa sejarah merupakan suatu proses berkelanjutan karena? terjadi berbagai peristiwa silih berganti dari zaman ke zaman peristiwa dikendalikan oleh manusia suatu peristiwa yang terjadi berkelanjutan peristiwa sejarah sebagai pendorong peristiwa dapat mengendalikan manusia Jawaban A. terjadi berbagai peristiwa silih berganti…
Dilansirdari Ensiklopedia, majas yang digunakan dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah personifikasi. BACA JUGA Umur ayah 2 tahun yang akan datang 3/4 abad - 2 windu - 24 bulan, Umur ayah sekarang tahun
Pahamifren sudah pernah baca novel sejarah belum? Novel sejarah bisa membantu kita mempelajari sejarah lewat cara yang menyenangkan lho. Kaidah kebahasaan novel sejarah dengan alur yang bertutur, membuat siapapun yang membacanya terbawa cerita yang disajikan penulisnya. Nah, pada materi Bahasa Indonesia kelas 12 kali ini, Pahamify Blog mengajak kamu mempelajari tentang pengertian teks sejarah, termasuk kaidah kebahasaan novel sejarah. Kamu simak artikel ini baik-baik ya, Pahamifren. Pengertian Novel Sejarah Novel sejarah adalah karya sastra yang menceritakan mengenai fakta-fakta kejadian di masa lalu, yang berisi peristiwa bernilai sejarah. Walaupun mengulas fakta-fakta dalam sejarah, novel sejarah juga berisi hal-hal yang berasal dari imajinasi penulisnya. Jadi, kaidah kebahasaan novel sejarah pun disusun sedemikian rupa agar mengedukasi sekaligus menghibur pembacanya. Teks dalam novel sejarah pun berbeda pengertiannya dengan teks sejarah ya Pahamifren. Jika dilihat dari tujuannya. pengertian teks sejarah adalah teks yang menjelaskan fakta-fakta dari kejadian masa lalu, yang menjadi latar belakang terjadinya peristiwa bersejarah. Teks sejarah memiliki aturan yang ketat dalam pengungkapan sejarah karena harus sesuai dengan fakta-fakta kejadian bersejarah. Sementara novel sejarah, hanya berlatar belakang peristiwa sejatah dan tidak harus bersandar pada fakta-fakta sejarah. Hal ini terlihat dari tulisan imajinatif, penggunaan prosa fiksi hingga penokohan dan latar belakang peristiwa yang ditulis dengan gaya novel. Penulis novel sejarah lebih bebas mengonstruksi jalinan cerita sesuai imajinasinya. Walaupun bersifat imajinasi, banyak latar belakang kisah masa lalu yang diceritakan kembali. Inilah yang membuat sebuah novel dikatakan sebagai karya tulis bermuatan sejarah. Contohnya seperti novel karya Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia. Pramoedya mengusung latar belakang Indonesia di masa pemerintahan Hindia Belanda pada novel tersebut. Jika ditelaah lebih jauh, Pramoedya menggunakan unsur sejarah yang kental untuk menceritakan berbagai dimensi kehidupan tokoh-tokoh sejarah dalam novelnya, misalnya kehidupan masyarakat pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda, tragedi atau peristiwa yang terjadi di era tersebut, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, novel sejarah bisa dikategorikan sebagai novel rekon ulang imajinatif. Selain Bumi Manusia, contoh dari novel rekon imajinatif adalah pentalogi novel “Gajah Mada” karya Langit Kresna Hariadi, atau novel “Roro Mendut” karya Mangunwijaya. Struktur Novel Sejarah Pada dasarnya, struktur novel sejarah sama saja dengan novel-novel pada umumnya. Untuk memudahkan, kali ini, Pahamify Blog menggunakan novel “Gajah Mada Perang Bubat” karya Langit Kresna Hariadi sebagai penjelasan strukturnya, antara lain Orientasi exposition Tahap orientasi atau exposition ini seringkali disebut juga sebagai tahap pengenalan situasi cerita. Tahap ini berfungsi untuk memberikan gambaran dan konteks cerita dalam novel kepada para pembaca. Makanya, dalam tahap orientasi, pengarang mulai mengenalkan para tokoh, hubungan antar tokoh dan latar cerita berlangsung. Misalnya latar waktu, latar peristiwa, dan latar tempat. Dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat”, bagian orientasi novelnya bermula pada aat pengarang mengenalkan para tokoh utama novel tersebut, seperti Raja Hayamwuruk, Panglima Gajah Mada, Putri Dyah Pitaloka, hingga bagaimana kehidupan mereka di Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda Galuh. Pengungkapan Peristiwa Pada tahap pengungkapan peristiwa, pengarang mulai menceritakan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, kesukaran, dan pertentangan yang dihadapi oleh para tokoh novel. Tahap pengungkapan peristiwa dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat” terjadi pada saat Raja Hayamwuruk mempunyai keinginan untuk melamar Putri Dyah Pitaloka, sementara di sisi lain, Gajah Mada ingin menyatukan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda Galuh. Peningkatan Konflik Rising Conflict Pada tahap peningkatan konflik, pengarang mulai meningkatkan perhatian pembaca atas masalah-masalah yang dihadapi para tokoh novel. Tahap ini sering disebut sebagai rising conflict. Peningkatan konflik dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat” terjadi saat Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda Galuh berjanji untuk bertemu. Tujuannya agar Raja Sunda Galuh dapat menyerahkan Putri Dyah Pitaloka ke Raja Hayamwuruk. Namun, setelah itu terjadi kesalah pahaman antara Raja Sunda Galuh dengan utusan Majapahit, Patih Gajah Mada. Puncak Konflik Klimaks Puncak konflik atau klimaks adalah bagian paling seru dan mendebarkan dalam sebuah novel. Pada tahapan ini pengarang akan menceritakan nasib tokohnya, apakah tokoh novelnya berhasil atau gagal menyelesaikan masalah-masalahnya. Nah, kalau dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat”, puncak konflik terjadi saat kesalahpahaman yang terjadi antara Raja Sunda Galuh dengan Gajah Mada akhirnya memicu terjadinya perang antara Kerajaan Sunda Galuh dan Kerajaan Majapahit. Perang tersebut dinamakan Perang Bubat. Adegan Perang Bubat inilah yang disebut sebagai puncak konflik dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat”. Penyelesaian Resolusi Sesuai dengan namanya, tahapan ini adalah bagian akhir cerita. Pada tahap ini, pengarang akan menjelaskan sikap atau nasib para tokoh di novelnya setelah peristiwa puncak konflik yang baru saja dilalui para tokoh tersebut. Pada tahap ini pengarang juga akan menceritakan kondisi akhir atau nasib akhir tokoh utama dalam novelnya. Tahap penyelesaian konflik dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat”, berakhir dengan tragis, yaitu dengan kekalahan Kerajaan Sunda Galuh dan peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh Putri Dyah Pitaloka. Koda Koda merupakan bagian akhir novel yang berisi mengenai komentar pengarang mengenai keseluruhan cerita. Pengarang bisa memberikan komentar pada koda ini melalui dirinya sendiri atau mewakilkannya pada tokoh dalam novelnya. Namun, tidak semua novel memiliki koda ya, Pahamifren. Misalnya, pada novel-novel modern, biasanya simpulan akhir cerita diserahkan kepada pembacanya. Jadi akhir dari novel sengaja dibuat menggantung, agar pembaca menebak-nebak sendiri bagaimana nasib akhir tokoh utama dalam novel. Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah Genre novel sejarah, memiliki kaidah bahasa sendiri yang biasanya jarang ditemui di genre-genre novel modern lainnya. Novel sejarah memiliki tiga aspek bahasa yang paling menonjol, yaitu kata yang sifatnya lampau, konjungsi kronologis, serta kata kerja mental. Berikut penjelasannya Kata atau Kalimat Bersifat Lampau Kata atau kalimat yang sifatnya lampau ini biasanya digunakan dalam novel sejarah untuk menguatkan gambaran serta konteks latar waktu dan latar tempatnya. Makanya, jangan heran kalau dalam novel sejarah, kamu akan menemukan kata-kata yang sudah tidak umum digunakan pada zaman sekarang. Salah satu contoh kalimat bersifat lampau dalam novel Gajah Mada Perang Bubat adalah “Dikawal beberapa abdi dan prajuritnya, Raja Sunda Galuh kembali ke balairung didampingi Permaisuri”. Kata kerja yang sifatnya lampau ini biasanya digunakan dalam novel sejarah untuk menguatkan gambaran serta konteks latar waktu dan latar tempat terjadinya cerita dalam novel. Makanya jangan heran kalau dalam novel sejarah, kamu akan menemukan kata-kata yang sudah tidak umum digunakan pada zaman Contohnya penggunaan kata kerja bersifat lampau dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat” adalah “Dikawal beberapa abdi dan prajuritnya, Raja Sunda Galuh kembali ke balairung didampingi Permaisuri”. Pada kalimat tersebut terdapat kata “abdi” yang sudah tidak pernah digunakan pada zaman sekarang kan? Nah, kata “abdi” inilah yang dinamakan kata yang sifatnya lampau. Konjungsi Kronologis Novel sejarah juga biasanya banyak menggunakan konjungsi kronologis atau temporal, untuk menggambarkan urutan waktu. Misalnya “setelah, mula-mula, sejak saat itu, dan kemudian”. Contoh penggunaan konjungsi kronologis dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat” adalah “Setelah melihat secara langsung, Prabasiwi tak mampu menutupi rasa tertariknya kepada prajurit muda bernama Kuda Swabaya”. Kata Kerja Mental Kata kerja mental adalah kata yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh dalam novel sejarah, seperti “mengharapkan, menginginkan, mendambakan, merasakan, dan menganggap”. Contoh penggunaan kata kerja mental dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat” adalah “Kedudukannya sebagai panutan para gadis Sunda Galuh menyebabkan Dyah Pitaloka merasa terpenjara, terpasung kebebasannya”. Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah Semua karya sastra yang baik, termasuk novel sejarah pasti memiliki nilai-nilai yang bisa diambil oleh para pembacanya. Nilai yang terdapat dalam novel sejarah ada yang disajikan secara implisit dan eksplisit. Nilai-nilai dalam novel sejarah ini bisa kamu lihat dari jalan cerita, sifat-sifat tokohnya, atau temanya, sebagai berikut Nilai Sosial Nilai sosial dalam novel sejarah menggambarkan nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat yang ada dalam novel tersebut. Nilai sosial ini biasanya digambarkan melalui hubungan antar tokoh dan masyarakat tempat dan waktu cerita berlangsung dalam novel. Dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat”, nilai-nilai sosial ini terlihat dari interaksi antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda Galuh. Nilai Budaya Nilai budaya dalam novel sejarah adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan masyarakat, kebudayaan dan peradaban, yang sesuai dengan konteks cerita dalam novel tersebut. Nilai-nilai budaya dalam sebuah novel sejarah menggambarkan bagaimana masyarakat di jaman lampau berpikir dan bersikap sesuai dengan kebudayaan dan peradaban mereka. Contoh nilai budaya dalam novel “Gajah Mada Perang Bubat” bisa kamu lihat dari kehidupan kerajaan di masa lampau yang sangat erat dengan ritual-ritual atau praktik kebudayaan lainnya. Ilustrasi Peristiwa Sejarah di Indonesia Nilai Moral dan Etika Nilai moral atau etika dalam novel sejarah biasanya berisi mengenai petuah atau ajaran moral atau etika. Nilai-nilai ini berfungsi untuk mengingatkan pembaca agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar moral dan/atau etika seperti tokoh-tokoh dalam novel sejarah yang kelakuannya tidak patut ditiru. Contoh nilai moral dan etika novel “Gajah Mada Perang Bubat” adalah saat Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda Galuh saling memanfaatkan satu sama lain, hingga akhirnya malah terjadi Perang Bubat. Nilai Agama Nilai agama pada novel sejarah adalah nilai-nilai yang merujuk atau bersumber pada ajaran agama. Karena novel “Gajah Mada Perang Bubat” berlatarkan kehidupan di masa kerajaan, jadi nilai-nilai agamanya lebih mengarah pada kepercayaan terhadap hal-hal mistis dan kekuatan alam. Nilai Estetis Nilai estetis dalam novel adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan unsur-unsur keindahan dalam novel, seperti gaya bahasa, teknik bercerita, struktur cerita, dan lain sebagainya. Nah itulah ulasan mengenai materi bahasa Indonesia kelas 12 tentang novel sejarah, pengertian teks sejarah, hingga kaidah kebahasaan novel sejarah. Bagaimana, seru kan? Buat kamu yang ingin mendapatkan materi belajar lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi pelajaran SMA Pahamify. Ada ratusan video belajar seru, dengan metode belajar yang nggak membosankan yang bisa kamu akses. Jangan lupa untuk mengikuti juga ulasan materi belajar dari channel YouTube Pahamify ya. Penulis Salman Hakim Darwadi Pahami Artikel Lainnya
Majasyang terdapat dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah . ironi simile litotes alegori personifikasi AR A. Rizky Master Teacher Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia Jawaban terverifikasi Jawaban jawaban yang tepat adalah pilihan B. Pembahasan Teks cerita sejarah berarti naskah atau narasi yang mengandung unsur sejarah.
Wataktokoh dalam kutipan novel tersebut adalah . A. hanya mendalami agama B. teguh pendirian C. mudah goyah D. senang belajar di Jakarta E. menyia-nyiakan hidup. 58. Berikut merupakan latar masyarakat yang terdapat dalam novel Destinasi Impian, kecuali . A. Masyarakat yang prihatin B. Masyarakat yang gemar membaca C. Masyarakat yang tegas
Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Ya itu lagu ciptaanku, jawabku kemudian.Suara tawanya terdengar parau."Hemmm, dasar [.]! Tak kapok juga! Sudah berapa kali kami mengiterogasimu Mengancammu Memperlakukanmu dengan keras, heh""Aku tak melakukan kesalahan apa-apa!" Teriakku.Laki-laki itu menyeringai. Sungguh seringai yang tak kusukai. Bagai serigala yang siap melumat mangsanya
38Cermati kutipan cerpen berikut! Majas yang terdapat pada kutipan teks cerita tersebut adalah. A. personifikasi B. pleonasme C. asosiasi D. repetisi E. ironi 39.Bacalah paragraf berikut! Perbaikan kalimat tidak efektif yang bercetak miring pada paragraf tersebut dengan cara.
ContohSoal Majas dan Kunci Jawaban 1. Ayah lebih suka menghisap jarum. Selain itu kosakata yang. Contoh Soal Isi dan Kebahasaan Novel kelas 12 SMAMA - Adik adik semuanya apa kabar. Luka dan bias kubawa berlari Berlari. 36 Contoh Majas Alusio dalam Kalimat Beserta Pengertian Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Majas Alusio
Padakutipan novel sejarah tersebut terdapat kalimat, "Para guru yang kebanyakan pastor Londo mendidik para murid dengan sepenuh hati, membiarkan fantasi kanak-kanak selalu beterbangan lepas seperti burung-burung sawah." Pada kalimat tersebut terdapat perbandingan eksplisit dengan menggunakan kata seperti. Hal ini merupakan ciri majas simile.
. 24fdvcbysi.pages.dev/92824fdvcbysi.pages.dev/11624fdvcbysi.pages.dev/89924fdvcbysi.pages.dev/84924fdvcbysi.pages.dev/30924fdvcbysi.pages.dev/88724fdvcbysi.pages.dev/39324fdvcbysi.pages.dev/41924fdvcbysi.pages.dev/16624fdvcbysi.pages.dev/93824fdvcbysi.pages.dev/86624fdvcbysi.pages.dev/87924fdvcbysi.pages.dev/35324fdvcbysi.pages.dev/52424fdvcbysi.pages.dev/422
majas yang terdapat dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah