Alattukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut: Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan
Sesuai dengan namanya, zaman logam adalah zaman berkembangnya peralatan berbahan dasar logam. Masyarakat pada zaman ini sudah banyak yang menggunakan bahan logam untuk keperluan sehari-hari. Namun, peralatan masa-masa sebelumnya juga masih digunakan yaitu pada zaman batu. Perbedaan dari zaman batu dengan zaman logam adalah teknik dasar pembuatannya. Pada zaman batu, untuk membentuk sebuah batu menjadi peralatan yang berfungsi maka harus dipecah, dibelah, dipukul dan lain sebagainya. Sedangkan pada zaman logam, bahan logam ini harus dilebur atau dicairkan agar bisa dicetak ke dalam berbagai jenis cetakan. Pengertian Zaman Logam Ciri-ciri Zaman Logam Pembagian Zaman Logam Hasil Kebudayaan Zaman Logam/Peninggalan Zaman Logam Manusia Zaman Logam Teknologi Zaman Logam Kehidupan Masyarakat Zaman Logam Pengertian Zaman Logam Zaman logam merupakan masa di mana peradaban sudah berkembang dan masyarakatnya sudah berpikir maju. Disebut zaman logam karena pada masa ini masyarakat sudah mulai mengenal logam dan memanfaatkannya untuk membuat berbagai macam alat untuk kebutuhan sehari. Hal ini juga dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin kompleks, sehingga membutuhkan keterampilan pada masing-masing bidang kehidupan. Zaman ini juga disebut dengan zaman perundagian karena banyak undagi atau orang terampil yang berkarya mengolah logam. Teknik pengolahan logam itu sendiri sebenarnya lebih mudah daripada pengolahan batu. Caranya yaitu dengan meleburkan logam menjadi cairan lalu dimasukkan ke dalam cetakan. Ciri-ciri Zaman Logam Nah, untuk lebih mengenal masa-masa peradaban masyarakat pengrajin logam atau zaman logam, berikut ini ciri-cirinya, antara lain 1. Berkembangnya Pengrajin Logam Sesuai dengan namanya, zaman logam merupakan masa kejayaan dan perkembangan teknik pengolahan logam. Banyak sekali peninggalan-peninggalan dari masa ini yang menggunakan bahan dasar logam. Misalnya cincin, kalung, gelang, anting-anting, candrasa, kapak corong, arca perunggu, nekara dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan peralatan tersebut digunakan oleh masyarakat di zaman ini. 2. Kegiatan Perdagangan dengan Sistem Castling Sistem dan kegiatan perdagangan pada zaman logam sudah berkembang pesat mulai dari antar pulau di Indonesia hingga ke negara-negara Asia Tenggara. Perdagangan umumnya dilakukan dengan sistem barter, yaitu pertukaran barang satu dengan barang lain yang dianggap seimbang melalui kesepakatan kedua belah pihak. Beberapa contoh barang yang digunakan pada sistem barter masa itu adalah nekara perunggu, rempah-rempah, manik-manik, kayu, timah dan moko. three. Bidang Pertanian Semakin Maju Dalam bidang pertanian, masyarakat zaman logam sudah sangat maju, dibuktikan dengan penggunaan sistem persawahan yang lebih efektif dan efisien daripada sistem ladang. four. Budaya Penguburan Mayat Pada zaman logam, budaya penguburan mayat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Berikut ini penjelasan keduanya, antara lain Budaya Penguburan Mayat Secara Langsung, dilakukan dengan memasukkan mayat ke dalam peti lalu dikuburkan ke dalam tanah atau tanpa menggunakan peti. Budaya Penguburan Mayat Secara Tidak Langsung, dilakukan dengan dua tahap. Pertama, dilakukan seperti penguburan secara langsung dengan memasukkan mayat ke dalam peti kayu berbentuk perahu dan menguburkannya ke dalam tanah atau tanpa menggunakan peti. Kemudian, setelah mayat menjadi rangka maka rangka atau tulang belulang tersebut akan diambil dan dikuburkan kembali ke dalam kuburan batu atau disebut tempayan. Pembagian Zaman Logam Zaman logam itu sendiri sebenarnya dibagi menjadi tiga masa atau zaman, yaitu zaman tembaga, perunggu dan besi. Di Republic of indonesia, zaman logam hanya terjadi pada masa kejayaan zaman perunggu dan besi. Sedangkan zaman tembaga tidak terjadi di Indonesia, hal ini didasarkan oleh teori dari beberapa ahli. Nah, untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dibahas satu per satu mengenai tiga pembagian zaman logam, antara lain one. Masa Kejayaan Zaman Tembaga Beberapa ahli mengatakan bahwa Indonesia tidak terpengaruh atau tidak mengalami zaman tembaga. Hal ini juga dibuktikan dengan tidak ditemukannya peninggalan sejarah dari zaman tembaga. Zaman ini terjadi di beberapa negara di sekitar Republic of indonesia seperti Malaysia, Thailand, Kamboja dan juga Vietnam. Masa kejayaan zaman tembaga itu sendiri merupakan masa-masa awal masyarakat mengenal logam atau masa awal zaman logam. Pada masa zaman tembaga ini, manusia mulai menggunakan tembaga untuk membuat berbagai peralatan. Peralatan tersebut bermacam-macam dan digunakan untuk kegiatan sehari-hari. 2. Masa Kejayaan Zaman Perunggu Jika di negara-negara tetangga Republic of indonesia mengalami zaman tembaga sebagai masa awal zaman logam, maka di Indonesia sendiri zaman logam diawali dengan zaman perunggu. Saat itu, masyarakat di Republic of indonesia mulai menggunakan perunggu untuk membuat berbagai macam peralatan. iii. Masa Kejayaan Zaman Besi Zaman besi bisa dikatakan sebagai puncak kejayaan zaman logam karena peralatan dari bahan besi dianggap lebih sempurna dari tembaga/perunggu. Cara atau teknik yang digunakan adalah dengan meleburkan bijih besi menjadi cairan dan menuangkannya pada cetakan. Peninggalan zaman besi di Indonesia seperti mata sabit, mata pedang, mata pisau, mata kapak, cangkul dan lain sebagainya. Peninggalan tersebut ditemukan di Gunung Kidul Yogyakarta, Bogor, serta di daerah Jawa Timur di Besuki dan Punung. Mata sabit fungsinya untuk menyabit tumbuhan dan mata kapak digunakan untuk membelah kayu. Hasil Kebudayaan Zaman Logam/Peninggalan Zaman Logam Peninggalan atau hasil kebudayaan zaman logam yang ditemukan pada masa itu adalah sebagai berikut 1. Kapak Corong atau Kapak Sepatu Kapak Corong atau disebut juga dengan kapak sepatu adalah alat kebesaran dan digunakan pada upacara-upacara adat. Kapak ini berbentuk seperti corong, oleh sebab itu disebut dengan nama kapak corong. Lokasi penemuan kapak corong atau kapak sepatu ini berada di Bali, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. two. Arca Perunggu Arca adalah semacam patung, dalam hal ini terbuat dari perunggu. Pada zaman ini, arca perunggu ada yang berbentuk manusia maupun binatang. Biasanya memiliki bentuk yang kecil dan terdapat cincin di bagian atasnya yang berfungsi untuk menggantungkan arca tersebut. Di Republic of indonesia, arca perunggu ditemukan di Limbangan Bogor, Bangkinang Riau dan Palembang Sumatera Selatan. iii. Bejana Perunggu Bejana perunggu di Republic of indonesia banyak ditemukan di tepian Danau Kerinci Sumatera dan Madura. Bejana-bejana yang sudah ditemukan tersebut memiliki hiasan yang mirip atau serupa dan sangat indah yaitu berupa gambar geometri dan pilin-pilin mirip huruf J. Bejana perunggu itu sendiri adalah semacam periuk tetapi bentuknya lebih langsing dan gepeng. 4. Candrasa Candrasa merupakan alat semacam senjata yang berbentuk seperti kapak, tetapi alat ini tidak digunakan untuk perang atau bertani. Hal ini dikarenakan candrasa tidak terlalu kokoh dan kuat. Alat yang disebut candrasa ini ditemukan di Bandung dan diperkirakan memiliki fungsi untuk keperluan upacara. 5. Nekara Nekara merupakan genderang berukuran besar yang biasanya digunakan pada kegiatan upacara ritual, terutama sebagai pengiring pada upacara ritual kematian atau upacara pemanggil hujan. Selain itu, nekara ini juga digunakan sebagai genderang perang yang sempit di bagian pinggangnya. Nekara terbesar yang ada di Indonesia ditemukan di Bali dan dinamakan nekara The Moon of Pejeng’. 6. Moko Moko merupakan alat sejenis nekara yang ukurannya lebih kecil dan fungsinya sebagai benda pusaka kepala suku. Moko ini akan diwariskan kepada anak laki-laki dari kepala suku dan juga digunakan sebagai mas kawin. Peninggalan berupa moko lebih bayak ditemukan di Pulau Alor dan Pulau Flores atau Manggarai vii. Benda Lainnya Masih ada benda-benda lainnya yang ditemukan seperti perhiasan misalnya kalung, gelang, manik-manik untuk penguburan mayat dan benda lain semacam senjata. Beberapa ditemukan di pulau Flores dan Jawa Timur. Manusia Zaman Logam Masyarakat yang hidup pada zaman ini merupakan adalah masyarakat Melayu Muda dan Deutro Melayu. Masyarakat ini kebanyakan merupakan pendatang dari daratan asia tenggara dan menyebarkan kebudayaan yang mereka kuasai. Selain menguasai teknik pembuatan alat dari perunggu, masyarakat tersebut juga menguasai teknik persawahan basah. Masyarakat atau manusia pendukung zaman logam ini berasal dari pendatang Dong Son atau sekarang disebut vietnam. Masyarakat Deutro Melayu merupakan nenek moyang dari suku Jawa, Bali, Bugis, Madura dan lain sebagainya. Pada masa ini, masyarakat Deutro Melayu juga berbaur dengan Melayu Mongoloid yaitu Proto dan Deutro Melayu dan penduduk Austro Melanesoid. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya rangka manusia berciri-ciri Melayu Mongoloid dan Austro Melanesoid di Jawa, Sulawesi, Sumba dan Timor. Sebagai gambaran, berikut ini ciri-ciri masyarakat Proto Melayu, antara lain Masyarakat Proto Melayu ini berasal dari Cina atau Tiongkok Selatan yaitu dari daerah Yunan Masyarakat ini mulai masuk ke Indonesia antara tahun 1500 hingga 500 sebelum masehi Masyarakat ini singgah di beberapa daerah di Republic of indonesia Timur seperti Papua, Dayak, Nias, Mentawai dan Toraja Kebudayaannya meliputi neolitikum atau zaman batu muda Ciri-ciri fisiknya meliputi kulit berwarna kuning kecokelatan, mata sipit dan rambut lurus Sedangkan ciri-ciri masyarakat Deutro Melayu, antara lain Masyarakat Deutro Melayu berasal dari daerah Indochina bagian utara seperti Kamboja, Laos dan Vietnam Masyarakat ini masuk ke wilayah Republic of indonesia di tahun 500 sebelum masehi Keturunannya meliputi suku-suku berikut ini Bugis, Jawa, Sunda, Minang dan makassar Masyarakat Deutro Melayu sudah menguasai kebudayaan logam dan dapat membuat alat-alat dari perunggu maupun besi Teknologi Zaman Logam Kapak corong merupakan peninggalan zaman logam yang paling terkenal di antara yang lainnya. Pada zaman ini terdapat dua macam teknik pembuatan kapak corong atau kapak sepatu, yaitu one. Teknik Bivalve atau Teknik Setangkup Teknik bivalve ini disebut juga teknik setangkup dikarenakan pembuatannya dilakukan dengan cara menangkupkan dua bagian batu kemudian diisi cairan logam. Cetakan tersebut terdiri dari dua bagian dan biasanya berbahan dasar batu. Sedangkan langkah-langkahnya seperti di bawah ini Cetakan tersebut diikat terlebih dahulu lalu dituang cairan perunggu ke dalam rongga cetakan Kemudian tunggu hingga cetakan dingin dan menjadi beku Setelah itu, cetakan akan dapat dilepas dan terbentuklah hasil cetakan berupa kapak corong ii. Teknik A Cire Perdue atau Teknik Cetak Lilin Teknik yang kedua adalah teknik a cire perdue atau disebut juga teknik cetak lilin karena bahan dasarnya dari tanah liat dan lilin. Langkah pembuatannya seperti berikut ini Pertama-tama, membuat model benda atau alat yang ingin dibuat dengan menggunakan lilin atau sejenisnya Setelah itu, benda tersebut dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang Kemudian melalui proses pembakaran sehingga lilin pun meleleh dan bungkusan tanah liat menjadi kosong tak berisi Nah, hasil pembakaran tanah liat yang isinya kosong inilah yang dijadikan sebagai cetakan Isilah cetakan tanah liat dengan cairan perunggu Setelah cairan tersebut dingin dan menjadi beku, barulah tanah liat dibersihkan atau dibuang dan akan dihasilkan benda/alat perunggu sesuai dengan cetakan Kehidupan Masyarakat Zaman Logam Kehidupan masyarakat zaman logam ini tidak lepas dari kedatangan bangsa Melayu Austranesia yang berasal dari Yuanan Selatan tahun 300 tahun sebelum masehi. Selain itu, juga dipengaruhi oleh pendatang gelombang kedua yaitu pendatang Melayu dari Dong Son atau Vietnam yang lebih maju. Nah, itulah sekilas penjelasan tentang zaman logam meliputi pengertian, ciri-ciri, peninggalan dan hasil kebudayaannya. Semoga bermanfaat.
Hegelbekerja di bawah bayang-bayang ideologi sebagai realitas puncaknya. Marx menunjukkan bahwa pergerakan dari bayang-bayang ideologi ini tidak mencerminkan apapun selain pergerakan dari benda-benda material." [i] Dalam tulisan Hegel terdapat banyak contoh hukum dialektika yang disimpulkan dari sejarah dan alam. Setelah ditemukannya koin emas dan perak nuqud sebagai alat untuk tukar menukar yang mengandung dua unsur fungsi, yakni berfungsi sebagai alat tukar mutaqawwam dan nilai tukar qîmatul mitsli, secara perlahan keberadaan koin ini mengalami perubahan fungsi. Namun, perubahan fungsi ini tidak menghilangkan fungsi utama yaitu sebagai alat tukar dan nilai tukar. Baca juga Sejarah Uang sebagai Alat TukarKarena bahan emas di alam jumlahnya terbatas, maka dibuatlah sebuah cara agar koin nuqud ini juga berperan sebagai satuan hitung yang kecil. Akhirnya dibuatlah sebuah koin dengan bahan yang berkualitas lebih rendah dari emas, yaitu perak al-wâriq. Selanjutnya, koin ini diberi nilai satuan hitung diatasnya yang menunjukkan nilai tukar uang itu. Dengan begitu, koin baru ini al-wâriq berubah menjadi 3 fungsi, yaitu 1 sebagai alat tukar, 2 sebagai nilai tukar, dan 3 sebagai satuan hitung. Berangkat dari sini, satuan-satuan lebih kecil lagi mulai dibuat dengan bahan yang lebih rendah nilainya dibanding perak. Akhirnya ditemukanlah bahan yang terbuat dari tembaga. Uang yang terbuat dari tembaga ini selanjutnya disebut fulus. Orang Barat menyebutnya valas. Dewasa ini marak dilaksanakan perdagangan valas, yang sejatinya adalah memperdagangkan uang tembaga ini untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan lain yang lebih bernilai dibanding ia berwujud sebagai uang. Tapi, ini adalah asumsi awal. Bisa jadi, di lapangan tidak demikian adanya. Berdasarkan asumsi ini, maka menurut pembaca, jika ada pertanyaan mengapa pemerintah mengeluarkan satuan mata uang logam 100 dan 500 rupiah dengan dua bahan yang berbeda? Sebenarnya, jawabannya adalah erat kaitannya dengan perdagangan valas ini. Hikmah dasar yang bisa kita tarik dari sini adalah kearifan masyarakat mau menggunakan mata uang logam sehingga tetap memiliki nilai, sebenarnya turut membantu tidak jatuhnya nilai tukar rupiah di perdagangan valas. Tentu ini membutuhkan kajian tersendiri. Insyaallah kelak akan kita kembali kepada sejarah mata uang. Semenjak manusia mulai hidup tersebar ke berbagai pelosok daerah dan negara, manusia menjadi semakin sulit untuk melakukan pertukaran bila harus menggunakan uang logam. Hal ini disebabkan, karena uang logam tidak terbuat dari bahan yang praktis untuk dibawa. Dalam kapasitas perdagangan yang besar, dibutuhkan keping logam yang banyak pula, sehingga menyulitkan bagi pedagang untuk membawanya. Faktor kesulitan ini selanjutnya di atasi dengan membuat sebuah alat tukar yang praktis, ringan di bawa dan mudah disimpan dan harus memiliki nilai manfaat yang menentukan nilai tukar. Pada akhirnya lahirlah uang kertas al-aurâqul mâliyah.Baca juga Bentuk-bentuk Cara Transaksi Jual Beli dalam Perspektif FiqihJika pada uang logam, ada “nilai bahan” yang berperan dalam menjaga “nilai tukar” koin, maka pada uang kertas, nilai apa yang bisa membuat uang kertas ini tetap memiliki jaminan “nilai tukar” barang. Jika sebelumnya, andai mata uang emas tidak digunakan dalam perdagangan, koin emas sendiri bisa dilebur oleh pemiliknya untuk dijadikan perhiasan. Dengan demikian, “nilai bahan” emas tetap memiliki “nilai manfaat”. Namun, pada uang kertas ini, penyandaran kepada “nilai bahan” ain al-mitsli adalah jelas tidak mungkin, karena pada dasarnya ia hanya berupa kertas yang di atasnya dituliskan satuan nilai, sehingga apabila tulisannya itu hilang, maka “nilai tukar”-nya menjadi hilang juga bi lâ naf’in. Itulah sebabnya kemudian disusunlah sistem jaminan dlamman. Tentu barang yang menjadi jaminan adalah berupa barang berharga, yang terdiri atas emas dan perak. Pada akhirnya, setiap orang yang memiliki lembar uang kertas itu, menjadi “bermakna” bahwa ia memiliki sebuah benda yang dijaminkan dengan bukti kepemilikan berupa uang kertas tersebut. Persoalannya kemudian, di mana benda yang dijaminkan itu berada?Saat awal belum adanya perbankan, benda-benda yang dijaminkan ini berada di tukang pandai besi yang piawai dalam menyetak emas batangan. Orang yang memiliki uang kertas, bisa mengambil logam mulia ini di tukang pandai yang sesuai dengan yang tertera di kertas yang ia bawa. Sampai di sini, dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi uang menjadi berubah. Ia tidak lagi hanya memiliki fungsi 1 alat tukar mutaqawwam, 2 nilai tukar iwâdl al-mitsli dan 3 sebagai satuan hitung qîmah. Uang kertas memiliki fungsi tambahan selain dari ketiga fungsi tersebut. Fungsi tambahan itu adalah 4 ia berperan sebagai “tanda bukti kepemilikan” atas suatu bagian logam mulia emas yang terdapat di sebuah tukang pandai besi tertentu. Namun, keberadaan fungsi yang keempat ini tidak dapat dipisahkan dari fungsi utama uang sebagaimana yang sudah disebutkan terdahulu, yaitu sebagai benda yang memiliki “nilai tukar” qîmatul mitsli. Wallahu a’ Syamsudin, Pegiat Kajian Fiqih Terapan dan Pengasuh Pondok Pesantren Hasan Jufri Putri, P. Bawean, Jatim
PNPMMandiri. untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan program nasional pemberdayaan masyarakat ( PNPM ) Mandiri mulai tahun 2007. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai
- Pembagian zaman praaksara, berdasarkan sudut pandang arkeologi, dapat dibagi menjadi zaman Batu dan zaman Logam. Tahukah kamu bagaimana kebudayaan zaman praaksara zaman Logam?Mengutip Kemdikbud RI, pada zaman Logam orang sudah membuat alat-alat dari logam selain alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam dan mencetaknya menjadi peralatan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Kelebihan teknik bivalve dari a cire perdue adalah dapat digunakan berkali-kali. Periode Logam disebut juga masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman Logam dapat dibagi menjadi dua, yaitu Zaman Perunggu Zaman Besi Baca juga Zaman Batu Zaman Perunggu Pada zaman perunggu atau yang disebut kebudayaan Dongson-Tonkin China, yang menjadi pusat kebudayaan ini. Manusia purba dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 310 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain Kapak Corong atau Kapak Perunggu termasuk golongan alat perkakas, ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, dan Irian. Nekara Perunggu moko sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin, ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar dan Leti. Bejana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera. Arca Perunggu ditemukan di Bangkinang Riau, Lumajang Jawa Timur dan Bogor Jawa Barat. Baca juga Kehidupan Zaman Praaksara Zaman Besi Pada zaman Besi, orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Kemudianmuncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan
ďťżJAKARTA - Transaksi menggunakan dinar dan dirham menjadi sorotan warganet di media sosial. Transaksi itu ditemukan di Pasar Muamalah di beberapa kota, yakni Depok, Bekasi, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta DIY.Mengutip situs ajakan menggunakan dinar dan dirham diinisiasi sejak 1999. Kemudian gagasan itu dipopulerkan kembali pada 2003 oleh Perdana Menteri Malaysia kala itu, Mahathir ide tersebut juga disampaikan oleh Sugiharto saat masih menjabat sebagai menteri negara dan BUMN. Dia menyampaikan pada konferensi ke-12 Mata Uang Negara-negara Asia Tenggara pada dan dirham menurutnya merupakan solusi guna mengantisipasi ancaman inflasi tersebut karena emas dianggap sebagai barang yang memiliki stabilitas nilai. Dia khawatir akan ancaman inflasi terhadap mata uang di kawasan Asia Tenggara. Selanjutnya PT Aneka Tambang, Tbk memproduksi dinar-dirham, yang standarnya diawasi oleh Komite Akreditasi Nasional KAN dan London Bullion Market Association LBMA. LBMA ini merupakan sebuah lembaga pengatur standar harga emas aktual yang berlaku di masyarakat dan harga emas situs Logam Mulia Antam, dinar dan dirham dikenal sebagai alat perdagangan paling stabil dan sesuai prinsip syariah sejak berabad-abad lamanya. Selain itu, dinar dan dirham dapat digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi, simpanan, dan ternyata pemakaian dinar dan dirham sebagai alat tukar transaksi jual beli, bertentangan dengan hukum positif Indonesia. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011, tentang mata uang, Indonesia mengatur bahwa alat transasksi sah di Indonesia hanya seperti diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri menangkap pria pemilik Pasar Muamalah yang bertransaksi memakai dinar dirham di Kota Depok Jawa Barat atas nama Zaim Saidi, Selasa 2/2/2021 Zaim yang merupakan pendiri Pasar Muamalah, Depok, Jawa Barat, memesan uang dinar dan dirham dari menjual kembali dinar dan dirham dengan mengambil keuntungan 2,5 persen dari harga Antam. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Muhammad Khadafi Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Apakahperalatan besi yang digunakan oleh masyarakat Zaman Logam untuk memburu dan aktiviti harian? A – Tulang dinasour; B – Beliung; C – Mata lembing; D – Meriam; Kunci jawabannya adalah: B. B – Beliung. Menurut ensiklopedia, apakah peralatan besi yang digunakan oleh masyarakat zaman logam untuk memburu dan aktiviti harian? b
Abstract This research aims at analyzing Factors that affect the society to not use coins as a transaction medium in Pulau Morotai Regency. The subjects of this research consist of people who reside in Pulau Morotai. The variables in this research consist of the dependent variable coins and independent variables inflation, society perception, and the efficiency of coins. The samples consist of 100 respondents selected using simple random sampling. The analysis method uses multiple linear regression. Based on the analysis, it shows that inflation, society's perception, and coins efficiency affect the use of coins. Partially, inflation and society perception affect the use of coins, while coins efficiency does not significantly affect the use of coins.
Halini disebutkan Alquran dalam QS Al An’am: 152: “Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil.” Mengenai stabilitas nilai uang juga ditegaskan oleh Chapra (Alquran Menuju Sistem Moneter yang Adil), kerangka kebijakan moneter dalam perekonomian Islam adalah stok uang, sasarannya haruslah menjamin bahwa pengembangan moneter yang tidak
Sebagai alat tukar dan pembayaran, uang harus memiliki syarat utama tidak mudah rusak serat praktis untuk dibawa kemana-mana. Saat ini kita mengenal uang dalam dua bentuk yaitu uang kertas dan uang logam. Keduanya mewakili kebutuhan transaksi masa kini dimana uang kertas bisa untuk transkasi nominal besar sampai dengan Rp100 ribu per lembar sedangkan uang logam digunakan untuk transaksi nominal kecil maksimal Rp1000 per keping uang logam. Uang kertas terbuat dari bahan kapas agar tidak mudah rusak meskipun dikepal-kepal/remas atau pun tidak sengaja terendam air. Sedangkan uang logam yang terbuat dari alumunium, kuningan/tembaga, atau nikel, yang tentu saja lebih awet dibandingkan dengan uang kertas. Anda Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk KPR Terbaik! Sejarah Penggunaan Uang Awal mula sejarah transaksi pertukaran barang, orang menggunakan alat bantu logam yang terbuat dari emas atau perak. Seiring dengan makin besarnya transaksi perdagangan, logam dalam bentuk koin tersebut makin berat dan tidak praktis untuk dibawa kemana-mana. Sejak saat itu, alat bantu transaksi mulai mengenal uang kertas yang pada awalnya digunakan sebagai surat bukti kepemilikan emas. Lambat laun, sistem perdagangan seperti itu berubah sampai dikenalnya uang kertas seperti yang kita gunakan saat ini. Apakah transaksi dengan uang kertas tersebut sudah cukup praktis untuk menjawab tantangan zaman? Tentu saja tidak. Perkembangan teknologi dan mobilitas tanpa batas telah menghadirkan uang elektronik sebagai jawaban kebutuhan zaman modern. Baca Juga Kenali Perbedaan Generasi 10, Y, dan Z dalam Berbelanja Bahan Pembuatan Alat Pembayaran Uang Logam dan Uang Kertas Uang Logam dan Uang Kertas Sebelum kita membahas masing-masing kekurangan dan kelebihan alat-alat pembayaran ini, ketahui terlebih dahulu bahan pembuatannya berikut ini Uang Logam atau Koin Indonesia Uang koin merupakan alat tukar nominal kecil yang digunakan secara resmi di negeri ini. Bahan untuk membuat uang logam tersebut terbuat dari iii macam logam, yaitu alumunium, nikel, dan kuningan. Ketiga bahan tersebut memiliki arakteristik yang saling melengkapi sesuai kebutuhan masyarakat yaitu Uang logam yang terbuat dari alumunium memiliki bobot lebih ringan dibanding bahan logam lainnya. Logam ini memiliki sifat Daya tahan yang kuat Warnanya abu-abu dan kalau bersih bahkan baru, bisa mengkilap seperti metalik. Uang koin pertama yang dicetak Indonesia tahun 1952, menggunakan bahan ini. Uang logam yang terbuat dari bahan nikel mempunyai bobot lebih berat. Logam ini memiliki sifat Warnanya silvery metalik Lebih padat dan kuat bila dibanding bahan alumunium Uang koin Republic of indonesia terbuat dari bahan nikel yang pertama kali dicetak memiliki nominal l sen seri Diponegoro Saat ini, koin terbaru yaitu nominal tahun emisi 2010, juga terbuat dari bahan ini. Uang koin dengan bahan kuningan memiliki tampilan keemasan. Logam ini memiliki sifat Bobotnya hampir sama dengan nikel Uang pertama yang dicetak dengan bahan ini adalah pecahan ten rupiah, tahun 1974. Sedang yang terbaru Rp500,00 tahun 2003. Selain bahan dari tiga jenis logam tersebut, masih terdapat satu keping uang logam yang terbuat dari 2 bahan, nikel dan kuningan yang dipadukan dengan nominal terbitan tahun 1993, 1994, 1995, 1996, 1997 dan 2000. Uang Kertas Indonesia Uang kertas, tidak dibuat dari kertas biasa karena bahan kertas biasa tidaklah awet, mudah rusak baik karena sering dilipat maupun terkena air. Uang kertas terbuat dari bahan kapas. Bahan kertas ini sejauh ini terbukti tidak mudah rusak meski ditarik-tarik atau pun ditekuk. Berdasarkan penelitian, bahan kapas ini mampu bertahan tidak robek sampai dengan kali lipatan bolak-balik. Sayangnya bahan ini masih merupakan komoditas impor dari Inggris, Perancis, Jerman, atau Belanda lengkap dengan tanda pengaman watermark-nya. Sesuai dengan kebutuhan, uang kertas jaman dahulu juga sempat terbuat dari bahan polimer atau sejenis plastik, yaitu nominal dan keluaran tahun 1999. Proses cetak uang kertas dengan bahan ini baru bisa dilakukan di Commonwealth of australia. Pertimbangannya adalah, lokasi Australia relatif dekat dengan Indonesia sedangkan Perum Peruri belum memiliki alat pembuat uang kertas dengan bahan tersebut. Baca Juga 9 Tipe Kecerdasan yang Dimiliki Manusia, Mana yang Anda Punya? Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Uang Logam dan Uang Kertas Kelebihan dan Kekurangan Uang Logam dan Uang Kertas Secara fisik kedua jenis uang ini jelas berbeda dari sisi daya tahan, uang logam lebih awet dibandingkan dengan uang kertas. Sedangkan secara fungsi, uang kertas lebih praktis untuk transaksi nominal besar dibandingkan dengan uang logam. Berikut ini ulasan lengkap kelebihan dan kekurangan kedua jenis uang tersebut. Kelebihan Uang Kertas Uang kertas praktis digunakan, mudah dibawa karena bobotnya ringan jika dibandingkan dengan uang logam. Beberapa kelebihan uang kertas berikut ini bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan Uang kertas bisa digunakan untuk transaksi dengan denominasi besar. Untuk transaksi Rp. one juta saja jika menggunakan uang koin, bisa butuh ane kantong plastik untuk membayarnya. Salah satu kemudahan uang kertas jika digunakan untuk transaksi besar tersebut adalah lebih mudah dihitung bisa lebih cepat dibandingkan uang logam. Dengan bentuknya yang tipis dan memiliki denominasi besar-besar, sejumlah uang akan lebih cepat dihitung jika berbentuk uang kertas Bentuknya yang tipis walaupun bentuk uang kertas lebih lebar dari uang logamsehingga ringkas, bisa dilipat untuk dimasukkan kedalam dompet. Sedangkan uang logam akan terasa berat jika dalam jumlah banyak. Kekurangan Uang Kertas Uang kertas terbuat dari bahan utama kapas, berbentuk tipis sehingga lebih mudah rusak, terbakar dan tentu saja tidak tahan lama. Anda harus lebih hati-hati dalam memperlakukan uang kertas karena sifatnya yang mudah rusak dan nominalnya tinggi tersebut. Selain itu kelemahan uang kertas berikut membuat Anda harus lebih berhati-hati dalam menyimpannya Sebagai alat bayar, uang senantiasa dibawa kemana-mana sehingga penggunaan sehari-hari seperti dilipat-lipat, ditekuk-tekuk, dan dipindah-tangan harus lebih hati-hati karena bisa membuatnya lecek, kumal, dan kotor. Belum lagi banyak kasus uang kertas rusak akibat lupa ikut terendam di dalam saku pakaian. Uang kertas juga rawan dipalsukan, dan lebih mudah hilang karena bentuknya yang tipis tersebut. Tranksaksi dengan uang kertas tidak cocok untuk pecahan kecil, padahal dalam banyak kasus sehari-hari, kita sering melakukan transaksi kecil dengan uang recehan. Kelebihan Uang Logam Uang logam biasa juga disebut uang koin, terbuat dari logam alumunium, kuningan, dan nikel. Sifat logam adalah keras dan tidak mudah rusak sehingga lebih tahan lama. Penyimpanan yang baik bisa membuat uang logam tahan sampai puluhan tahun lamanya. Walaupun banyak kelemahan jika dibandingkan dengan uang kertas untuk transaksi besar, sebenarnya uang logam juga banyak dibutuhkan karena beberapa keunggulan berikut ini Uang logam tidak mudah rusak biar pun penggunaannya sangat sering dan ceroboh, misalnya lupa terendam air di saku celana. Karena transaksi sehari-hari lebih banyak menggunakan pecahan kecil, maka tujuan pemerintah mencetak nominal kecil dengan uang logam, biar tidak mudah rusak meskipun digunakan sehari-hari. Karena bentuk uang koin yang memiliki denominasi kecil, maka jenis uang ini bisa memudahkan jual beli, misalnya untuk transkasi di pasar dengan harga Transaksi ini tentu saja tidak bisa dilakukan dengan uang kertas sepenuhnya karena kita idak mempunyai uang kertas nominal Rp200,00. Jika tetap menggunakan uang kertas maka harus ada uang kembalian dalam bentuk uang logam, yaitu uang kertas kembalian uang logam Rp800. Uang logam tidak mudah hilang karena bobotnya berat dan kalau jatuh akan berbunyi sehingga memudahkan pemilik uang untuk mengetahui lokasi uang logam tersebut. Uang logam jarang dan tidak mudah dipalsukan karena nominalnya kecil dan bahan logamnya juga mahal. Selain fungsi utama uang logam diatas, ternyata uang ini juga memiliki manfaat lain diluar transaksi barang misalnya saja untuk kerokan saat masuk angin, menggosok hologram voucher berhadiah, media solidaritas koin peduli, pendingin laptop, dan lain sebagainya. Kekurangan Uang Logam Sebenarnya uang logam tidak terlalu sering digunakan dalam transaksi di jaman modern seperti ini. Oelh karena itu produksi uang logam tidak sebanyak uang kertas. Selain itu, beberapa kekurangan uang logam berikut ini bisa menjadi pertimbangan buat kita dalam memanfaatkannya sesuai kebutuhan Bahan baku uang logam lebih bernilai dan banyak digunakan untuk membuat barang selain uang sehingga makin lama bahannya makin langka. Logam pembuat uang logam adalah alumunium, kuningan, dan nikel. Bobot uang logam cukup berat sehingga membuat orang malas membawa kemana-mana apalagi dalam jumlah banyak. Selain berat, nominalnya juga kecil yang membuatnya tidak praktis untuk dibawa-bawa, misalnya untuk nominal uang kertas bisa satu lembar, sedangkan uang logam bisa sekantong. Butuh waktu lama untuk menghitung karena dominasinya kecil-kecil. Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! Memiliki Fungsi Masing-Masing Kedua jenis uang tersebut dicetak untuk tujuan yang berbeda. Tidak perlu dibandingkan secara berlebihan karena memang tujuannya berbeda. Anda bisa menggunakan kedua jenis uang tersebut sesuai dengan kebutuhan karena memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu, memahami bahan pembuat uang juga membuat kita lebih peduli bagaimana merawat uang agar tidak mudah rusak dan praktis dalam pemakaiannya. Baca Juga 8 Pemimpin Dunia yang Tampan dan Menginspirasi Source
Alattukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Kesulitan pertukaran dengan menggunakan uang barang tersebut mendorong manusia untuk menetapkan benda yang dapat digunakan sebagai perantara tukar-menukar. Benda yang dianggap cocok sebagai alat tukar

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Tidak Memakai Uang Logam Sebagai Alat Transaksi Studi Kasus DI Kabupaten Pulau MorotaiFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Tidak Memakai Uang Logam Sebagai Alat Transaksi Studi Kasus DI Kabupaten Pulau MorotaiDalam masyarakat ekonomi modern sekarang ini uang merupakan bagian intergral dari kehidupan dan darah perekonomian. Dimana lalu lintas barang dan jasa serta semua kegiatan ekonomi menggunakan uang sebagai alatnya, tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang. Kalaupun ada maka perekonomian pada peradaban tersebut akan stagnan dan tidak berkembang. Uang adalah persediaan aset yang dapat dengan segera di gunakan untuk melakukan transaksi. Semakin banyak seseorang memiliki uang maka dianggap semakin kaya . Peran uang dalam perkonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Ketika manusia kekeurangan uang, bagaikan manusia yang kekurangan darah sehingga mengakibatkan gairah hidup manusia menurun dan melemah.

5 Uang logam terbuat dari . Logam. Penggunaan Uang. Sebagai alat tukar , contohnya ketika kamu menginginkan sepatu yang dijual oleh pedagang di pasar, harus ditukar dengan uang yang kamu punya. Sebagai alat pembayaran yang sah, contohnya ketika kamu naik angkutan kota, kamu harus membayarnya dengan uang.
aazmi48 aazmi48 Ekonomi Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan ridhovarrel7 ridhovarrel7 Jawabankarena sulit untuk membawanya karena terlalu berat dan banyakPenjelasansemoga membantu sama² oghheey, thanks Iklan Iklan oppojoyklw oppojoyklw JawabanKarena sulit untuk membawanya Karena terlalu berat dan banyak Iklan Iklan Pertanyaan baru di Ekonomi buatlah pertanyaan wawancara tentang pembangunan jalan raya maksimal 5 pertanyaan​ Cari atau identifikasi yg menjadi beban APBN Sehingga APBN tidak maksimal digunakan untuk pembangunan​ Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan produk kerajinan limbah bangun ruang sebesar rp. sedangkan total produksi menghasilkan 1 … 20 bungkus, dan jika harga produk kerajinan dihargai per buah, maka berapa a. bep produksi ; b. bep harga? jika membeli paket cod dan membayar pakai via dana kalau sampai paket nya bayar lagi ga?​ bentuklah sebuah koperasi simpan pinjam versi anda, tentukan syarat keanggotaan, serta tingkat kredit yang anda tawarkantolong bantu​ Sebelumnya Berikutnya Iklan

Uangyang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi

.
  • 24fdvcbysi.pages.dev/23
  • 24fdvcbysi.pages.dev/431
  • 24fdvcbysi.pages.dev/539
  • 24fdvcbysi.pages.dev/707
  • 24fdvcbysi.pages.dev/302
  • 24fdvcbysi.pages.dev/497
  • 24fdvcbysi.pages.dev/337
  • 24fdvcbysi.pages.dev/632
  • 24fdvcbysi.pages.dev/705
  • 24fdvcbysi.pages.dev/360
  • 24fdvcbysi.pages.dev/216
  • 24fdvcbysi.pages.dev/562
  • 24fdvcbysi.pages.dev/909
  • 24fdvcbysi.pages.dev/382
  • 24fdvcbysi.pages.dev/568
  • apakah kesulitan yang dialami masyarakat ketika menggunakan alat tukar logam